Potret Negeri

Ingin rasanya aku lari dari semua kebosanan dan kepenatan dunia ini, melepaskan raga ini dan keliling memutari dunia ini tanpa ragaku, mengetahui apa yang sedang dilakukan semua orang di belahan lain planet biru yang serasa membeku tapi panas, menggoreskan telapak kaki di tanah singgah, mempelajari kehidupan mereka untuk mengerti kehidupan diriku sendiri, membagikan sesuatu yang aku punya, menelaah dan menerjemahkan mereka dalam satu kata apa itu bahagia atau sedih, memberikan senyuman dan membagikan tangisan akan dunia yang mulai tua atau mungkin sudah sangat tua. Pikirku pun melayang jauh entah pergi ke negeri mana, tapi tak disangka pikirku melayang ke suatu negeri yang sesunguhnya sangat makmur dan sesungguhnya sangat miskin. Sebenarnya apa yang terjadi di negeri ini, pikirku begitu. Mataku menerawang jauh menjelajah dari seberang sampai seberang begitu luas dan indah tapi mengharukan. Di satu pojok aku melihat kerumunan kekumuhan tapi di sebelahnya kerumunan kemewahan. Apa yang terjadi di negeri ini, apakah sifat warisan leluhur telah hilang di makan zaman atau mereka kerumunan kemewahan buta, melihat sebelahnya begitu sengsara. Sudah kesal aku melihat ini bertambah kesal aku ketika melihat para pemimpin negeri berdebat tanpa menemukan solusi hanya perdebatan yang berakhir dengan pertengkaran. Mengapa para pemimpin itu terpilih. Aku ketika akan pulang ke ragaku tak sengaja aku melihat beberapa kelompok ingin memisahkan dari negeri ini, apalagi ini pikirku. Padahal untuk memerdekakan negeri ini dulu, dulu lama sekali, para pejuang bersatu merebut kemerdekaan ini. Apa yang terjadi dengan negeri ini. Aku pikir ini adalah negeri yang gemah ripah loh jinawi, ternyata dari semua negeri yang telah aku singgahi, belum aku temukan negeri yang gemah ripah loh jinawi itu. Dimanakah gerangan negeri yang gemar ripah loh jinawi itu.? Dan aku melihat dan aku artikan dalam dua kata bukan satu kata bahagia atau sedih tapi aku artikan "belum bahagia"

Bagaimana pendapat anda? silahkan tinggalkan komentar dibawah.